JUDUL: PMI sektor manufaktur Malaysia masih lemah pada April 2023
DATELINE: 3 Mei 2023
DURASI: 00:03:12
LOKASI: Kuala Lumpur
KATEGORI: EKONOMI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan kapal kontainer di Northport Pelabuhan Klang, Selangor
2. Berbagai cuplikan Pelabuhan Kuantan
3. Berbagai cuplikan pemandangan di kawasan pabrik di Lembah Klang
STORYLINE:
Indeks manajer pembelian (purchasing managers index/PMI) untuk sektor manufaktur Malaysia versi S&P Global yang disesuaikan secara musiman tidak berubah di angka 48,8 pada April 2023, yang menandakan bahwa kondisi bisnis masih tetap menantang bagi perusahaan-perusahaan.
S&P Global Market Intelligence pada Selasa (2/5) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa indeks tersebut berada di level gabungan tertingginya sejak September tahun lalu, yang menunjukkan pemulihan sementara dalam kondisi operasional sejak pergantian tahun.
Menurut lembaga riset tersebut, angka PMI terbaru itu menunjukkan bahwa pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Malaysia membukukan tingkat yang sama dengan yang tercatat pada kuartal terakhir 2022, serta peningkatan tahunan (year on year/yoy) yang moderat dalam hal data produksi industri resmi.
Meski data PMI terbaru menunjukkan bahwa kondisi permintaan tetap lemah di sektor manufaktur Malaysia pada April, Direktur Ekonomi S&P Global Market Intelligence Andrew Harker mengatakan bahwa data tersebut masih konsisten dengan pertumbuhan yang wajar pada angka-angka resmi.
"Selain itu, ada beberapa tanda positif yang muncul dari survei terbaru. Permintaan ekspor meningkat, yang diharapkan dapat memberikan sinyal awal bahwa lingkungan permintaan secara keseluruhan akan segera menguat. Perusahaan-perusahaan juga lebih sukses dalam mendapatkan staf baru selama bulan ini," urainya.
Dengan tekanan harga dan suplai yang juga menunjukkan peningkatan, Harker mengatakan bahwa sektor manufaktur diharapkan akan mengalami penguatan momentum pertumbuhan seiring berjalannya kuartal ini.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kuala Lumpur.
(XHTV)