Foto yang diabadikan pada 23 Agustus 2021 ini memperlihatkan kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) Amerika Serikat (AS) di Silver Spring, Maryland, AS. (Xinhua/Ting Shen)
Setiap tahun, RSV menyebabkan sekitar 60.000 hingga 120.000 rawat inap dan 6.000 hingga 10.000 kematian di kalangan dewasa berusia 65 tahun ke atas di AS.
LOS ANGELES, 3 Mei (Xinhua) -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) Amerika Serikat (AS) menyetujui vaksin respiratory syncytial virus (RSV) pertama pada Rabu (3/5).
Vaksin dengan nama Arexvy itu disetujui untuk pencegahan penyakit saluran pernapasan bagian bawah yang disebabkan oleh RSV pada individu berusia 60 tahun ke atas.
RSV merupakan virus sangat menular yang menyebabkan infeksi paru-paru dan saluran pernapasan pada individu dari semua kelompok usia.
Pada orang dewasa yang lebih tua, RSV menjadi penyebab umum penyakit saluran pernapasan bagian bawah yang memengaruhi paru-paru dan dapat menyebabkan pneumonia serta bronkiolitis yang mengancam jiwa, menurut FDA.
Setiap tahun, RSV menyebabkan sekitar 60.000 hingga 120.000 rawat inap dan 6.000 hingga 10.000 kematian di kalangan dewasa berusia 65 tahun ke atas di AS, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS.
"Persetujuan vaksin RSV pertama hari ini merupakan pencapaian dalam kesehatan masyarakat yang penting untuk mencegah penyakit yang dapat mengancam jiwa dan mencerminkan komitmen berkelanjutan FDA dalam memfasilitasi pengembangan vaksin yang aman dan efektif untuk digunakan di AS," kata Peter Marks, direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologis FDA. Selesai