Seorang wanita yang mengenakan masker terlihat di luar Ann and Robert H. Lurie Children's Hospital of Chicago di Chicago, Amerika Serikat, pada 12 Desember 2022. (Xinhua/Joel Lerner)
Temuan ini menunjukkan perlunya pemantauan kesehatan yang lebih saksama terhadap sekitar 40.000 wanita AS berusia 18 hingga 55 tahun yang mengalami serangan jantung setiap tahun setelah keluar dari rumah sakit, dan pemahaman yang lebih baik tentang alasan di balik sejumlah hasil yang berbeda.
LOS ANGELES, 2 Mei (Xinhua) -- Wanita berusia 55 tahun dan lebih muda memiliki hampir dua kali lipat risiko rawat inap ulang di tahun segera setelah mengalami serangan jantung dibandingkan dengan pria pada usia yang sama, menurut sebuah penelitian yang didukung oleh Institut Kesehatan Nasional (National Institutes of Health/NIH) Amerika Serikat (AS).
Tingkat faktor risiko yang lebih tinggi seperti obesitas, gagal jantung, dan depresi di kalangan wanita kemungkinan besar berkontribusi terhadap perbedaan tersebut, menurut penelitian yang diterbitkan di Journal of American College of Cardiology pada Selasa (2/5) tersebut.
Temuan ini menunjukkan perlunya pemantauan kesehatan yang lebih dekat terhadap sekitar 40.000 wanita AS berusia 18 hingga 55 tahun yang mengalami serangan jantung setiap tahun setelah keluar dari rumah sakit, dan pemahaman yang lebih baik tentang alasan di balik sejumlah hasil yang berbeda, kata NIH.
"Kami menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa rawat inap ulang setelah serangan jantung pada wanita berusia 55 tahun dan lebih muda yang disertai dengan faktor nonkardiak tertentu, seperti depresi dan berpenghasilan rendah, muncul lebih umum pada wanita dibandingkan pria dan dikaitkan dengan hasil yang lebih buruk," kata penulis korespondensi Harlan M. Krumholz, seorang ahli jantung sekaligus profesor kedokteran di Yale School of Medicine. Selesai