JUDUL: Perubahan iklim berdampak pada ternak, banyak warga terpaksa mengungsi di wilayah Tanduk Afrika
DATELINE: 7 November 2022
DURASI: 00:03:50
LOKASI: Nairobi
KATEGORI: MASYARAKAT/LINGKUNGAN
SHOTLIST:
1. berbagai cuplikan bencana kekeringan
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Somalia): KAHA AHMED, Penggembala di Somalia
3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Somalia): HALWA OSMAN JAMAC, Pedagang di pasar Somalia
4. SOUNDBITE 3 (Bahasa Inggris): JUERG EGLIN, Kepala ICRC, Somalia
5. SOUNDBITE 4 (Bahasa Somalia): DUBEY IBRAHIM WERAR, Penduduk di Garissa, Kenya
STORYLINE:
Wilayah Tanduk Afrika menghadapi ancaman kekeringan yang parah akibat perubahan iklim, yang menyebabkan kematian pada ternak dan memaksa banyak orang mengungsi.
Somalia dilanda siklus kekeringan dan banjir yang tidak menentu dalam beberapa tahun terakhir, memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah sangat genting dan semakin diperumit oleh konflik bersenjata yang berlangsung selama tiga dekade.
Menurut Kaha Ahmed, seorang penggembala di Somalia, dia telah kehilangan sepertiga ternaknya akibat kekeringan yang berkepanjangan.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Somalia): KAHA AHMED, Penggembala di Somalia
"Sudah tiga tahun tidak hujan di tempat ini. Air sangat kurang. Tidak ada makanan. Kami orang-orang yang rentan."
Kekeringan yang berkepanjangan dan kenaikan inflasi menyebabkan biaya hidup tidak terkendali di Somalia.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Somalia): HALWA OSMAN JAMAC, Pedagang di pasar Somalia
"Tidak ada pergerakan uang. Karena kekeringan, orang-orang tidak punya ternak untuk dijual di pasar. Jadi, tidak ada penghasilan."
SOUNDBITE 3 (Bahasa Inggris): JUERG EGLIN, Kepala ICRC, Somalia
"Kekeringan bukanlah hal baru di Somalia, tetapi saat ini kekeringan terjadi lebih sering dan lebih parah. Kekeringan menimbulkan dampak yang jauh lebih parah pada orang-orang dan masyarakat dibandingkan yang terjadi kepada mereka di masa lalu. Di satu sisi, kita semua berbicara tentang kekeringan, tentang kondisi ternak, petani, kurangnya akses untuk mendapatkan air. Ini merupakan salah satu elemen penting, tetapi elemen lain seperti yang saya katakan sebelumnya adalah konflik, kekerasan, ketidakpastian. Masyarakat menjadi tidak stabil. Orang-orang harus meninggalkan rumah mereka, jadi ketika saat ini kita mendengar tentang pengungsian yang disebabkan oleh kekeringan, itu adalah salah satu elemen besar dan penting, tetapi kita juga telah melihat dan masih terus melihat pengungsian yang disebabkan oleh konflik bersenjata."
Dalam beberapa tahun terakhir, sektor pertanian di wilayah Tanduk Afrika tersebut lumpuh akibat kurangnya curah hujan.
SOUNDBITE 4 (Bahasa Somalia): DUBEY IBRAHIM WERAR, Penduduk di Garissa, Kenya
"Saya berusia 78 tahun. Saya belum pernah melihat kekeringan yang parah seperti ini sepanjang hidup saya. Selama tiga tahun terakhir, tidak ada setetes pun hujan. Bahkan Anda dapat melihat bagaimana keadaan di sini, semua rumah ini telah ditinggalkan oleh pemiliknya. Hanya sedikit dari kami yang tetap tinggal di sini. Orang-orang datang mengunjungi kami menanyakan kabar kami; kita belum pernah melihat situasi yang mengerikan seperti ini sebelumnya. Ketika kekeringan terjadi, setiap orang yang memiliki toko harus menjual segalanya demi membeli jerami dan jagung untuk ternak mereka. Setiap kali kami mendatangi mereka, mereka mengatakan tidak punya apa-apa untuk diberikan kepada kami karena mereka telah menjual segalanya untuk memenuhi kebutuhan ternak."
Kekurangan air dan makanan untuk ternak menyebabkan banyak orang meninggalkan rumah mereka.
Prakiraan meteorologi untuk situasi di Tanduk Afrika tetap pesimistis dalam waktu dekat.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Nairobi.
(XHTV)