Kendaraan Sheriff terlihat di Saugus High School tempat terjadinya insiden penembakan di Santa Clarita, California Selatan, Amerika Serikat, pada 14 November 2019. (Xinhua/Li Ying)
Siswa yang menyaksikan kekerasan komunitas lebih mungkin melaporkan membawa senjata, terlibat dalam penggunaan narkoba, serta mempertimbangkan atau mencoba bunuh diri.
NEW YORK CITY, 28 April (Xinhua) -- Sekitar satu dari lima siswa sekolah menengah atas (SMA) di Amerika Serikat (AS) menyaksikan secara langsung kekerasan di kalangan masyarakat yang tidak memiliki hubungan keluarga, termasuk pembunuhan yang melibatkan senjata, CNN mengutip laporan baru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS pada Jumat (28/4), yang menyebut kekerasan komunitas sebagai "masalah kesehatan komunitas yang besar."
Pada 2021, tahun terbaru data tersedia, sebanyak 19,9 persen siswa sekolah menengah melaporkan pernah menyaksikan kekerasan komunitas dan 3,5 persen siswa melaporkan membawa senjata selama setahun terakhir, menurut laporan dua tahunan CDC Youth Risk Behavior Surveillance, yang dirilis pada Kamis (27/4).
Data itu juga menunjukkan bahwa siswa yang menyaksikan kekerasan komunitas lebih mungkin melaporkan membawa senjata, terlibat dalam penggunaan narkoba, serta mempertimbangkan atau mencoba bunuh diri, ungkap CNN dalam laporannya.
"Secara keseluruhan, bunuh diri menjadi penyebab kematian terbesar ketiga di kalangan orang berusia 14 hingga 18 tahun," kata laporan itu.
"Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa anak muda mungkin membawa senjata untuk membela diri sebagai perlindungan dari kekerasan di masa depan, terutama ketika mereka telah menjadi korban langsung atau melihat tingkat kekerasan komunitas yang tinggi," imbuh laporan itu. "Kekerasan komunitas dan membawa senjata menjadi masalah besar bagi anak muda di AS." Selesai