Foto dokumentasi yang diabadikan pada 16 April 2021 ini menunjukkan Kementerian Luar Negeri Rusia di Moskow. (Xinhua/Evgeny Sinitsyn)
"Perkembangan ini jelas mengganggu stabilitas... dan akan menimbulkan konsekuensi negatif yang serius bagi keamanan regional serta akan berdampak pada stabilitas global," kata kementerian tersebut.
MOSKOW, 28 April (Xinhua) -- Kesepakatan nuklir baru-baru ini yang dicapai oleh Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) akan berdampak negatif pada keamanan regional serta merusak stabilitas global, demikian disampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia pada Jumat (28/4).
"Kami memperhatikan sejumlah laporan tentang kesepakatan yang dicapai oleh AS dan Korsel mengenai perencanaan bersama terkait penggunaan senjata nuklir," ujar juru bicara kementerian tersebut, Maria Zakharova, dalam sebuah pernyataan.
"Perkembangan ini jelas mengganggu stabilitas... dan akan menimbulkan konsekuensi negatif yang serius bagi keamanan regional serta akan berdampak pada stabilitas global," kata pernyataan tersebut.
Menurut pernyataan itu, dengan berkomitmen pada kebijakan pencegahan nuklir yang diperluas (extended nuclear deterrence), AS dan para sekutunya menduplikasi skema yang telah dipraktikkan Washington selama puluhan tahun pasca-Perang Dingin, dan masih dipraktikkan dengan sekutu-sekutu NATO-nya.
Pernyataan tersebut menambahkan bahwa praktik semacam itu pada akhirnya akan merusak keamanan internasional, mengarah pada eskalasi ketegangan lebih lanjut, memicu krisis keamanan, dan memprovokasi perlombaan senjata.
"Kami meminta AS dan para sekutunya... agar menahan diri dari langkah-langkah yang mengarah pada pelemahan tingkat keamanan secara keseluruhan bagi semua negara," papar pernyataan tersebut.
AS dan Korsel bersama-sama mengeluarkan Deklarasi Washington pada 26 April sebagai salah satu hasil kunjungan Presiden Korsel Yoon Suk-yeol ke AS.
Menurut sejumlah laporan, deklarasi itu mengatakan bahwa AS akan meningkatkan pencegahan yang diperluas yang diberikannya kepada Korsel, termasuk peningkatan konsultasi atas krisis nuklir, peningkatan latihan militer dan kegiatan pelatihan, simulasi dalam bentuk diskusi (table-top simulation), pembentukan Kelompok Konsultatif Nuklir (Nuclear Consultative Group/NCG) baru, dan perluasan lebih lanjut visibilitas reguler aset strategis AS ke Semenanjung Korea. Selesai