Foto yang diabadikan pada 13 November 2021 ini memperlihatkan pemandangan bagian luar toko Samsung di Oxford Street di London, Inggris. (Xinhua/Tim Ireland)
Laba operasional mengalami penurunan dua digit karena melambatnya belanja konsumen secara keseluruhan di tengah lingkungan ekonomi global yang tidak menentu, kata Samsung.
SEOUL, 28 April (Xinhua) -- Samsung Electronics, raksasa teknologi Korea Selatan (Korsel), mencatatkan penurunan dua digit dalam laba operasional pada kuartal pertama (Q1) akibat kerugian besar di bisnis semikonduktornya, menurut perusahaan itu pada Kamis (27/4).
Laba operasional yang terkonsolidasi anjlok 95,5 persen tahun ini menjadi 640,2 miliar won (1 won = Rp10,95) atau sekitar 477,8 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.751) selama periode Januari-Maret, anjlok di bawah 1 triliun won untuk kali pertama dalam 14 tahun.
Pendapatan perusahaan itu turun 18,1 persen menjadi 63,75 triliun won, sedangkan laba bersih anjlok 86,1 persen menjadi 1,58 triliun won pada Q1 2023.
Penurunan dua digit itu terjadi karena melambatnya belanja konsumen secara keseluruhan di tengah lingkungan ekonomi global yang tidak menentu, kata Samsung.
Sejumlah komuter berjalan di depan toko ponsel Samsung di Kolkata, India, pada 10 Juli 2018. (Xinhua/Tumpa Mondal)
Unit produsen cip milik Samsung membukukan kerugian operasional sebesar 4,58 triliun won dari total pendapatan 13,73 triliun won pada Q1 tahun ini.
Penyesuaian inventaris yang berkelanjutan di sektor cip memori menyebabkan penurunan tajam harga produk di tengah perlambatan ekonomi global.
Bisnis layar (display) perusahaan itu membukukan laba operasional senilai 780 miliar won dengan pendapatan 6,61 triliun won pada Q1 2023.
Unit perangkat dan jaringan seluler mencatatkan laba operasional sebesar 3,94 triliun won dari total pendapatan 31,82 triliun won berkat penjualan yang tinggi dari seri Galaxy S23 yang baru diluncurkan.
Akibat permintaan global yang lebih rendah, divisi TV dan peralatan rumah tangga membukukan laba operasional senilai 190 miliar won dan pendapatan berada di angka 14,08 triliun won. Selesai