Seorang pria menutup jendela dengan papan kayu di Gereja Episkopal St. John di Washington DC, Amerika Serikat, pada 1 Juni 2020. (Xinhua/Liu Jie)
Jumlah orang ateis hanya sekitar 2-3 persen dari populasi AS dari 1988 hingga 2012. Pada 2021, jumlahnya mencapai 7 persen dari populasi.
NEW YORK CITY, 20 April (Xinhua) -- Pada 2023, hanya 39 persen responden dalam sebuah survei yang mengatakan bahwa agama sangat penting bagi mereka, dibandingkan dengan 62 persen yang mengatakannya pada 1998, menurut sebuah artikel yang diterbitkan oleh surat kabar The New York Times (NYT) pada Rabu (19/4).
Survei tersebut dilakukan pada sekitar 1.000 warga dewasa Amerika Serikat (AS) bulan lalu oleh The Wall Street Journal dan NORC di Universitas Chicago tentang pentingnya berbagai nilai, termasuk agama, bagi warga AS.
"Jika Anda melihat hasil lengkapnya, gambarannya menjadi sedikit lebih rumit," dengan 60 persen responden mengatakan agama agak atau sangat penting bagi mereka, dan hanya 19 persen yang mengatakan agama sama sekali tidak penting bagi mereka, ungkap artikel itu.
Namun dua hal dapat benar pada saat yang sama, tutur Mark Chaves, seorang profesor sosiologi di Duke Divinity School yang mengepalai National Congregations Study, sebagaimana dikutip. Dia mengatakan AS mungkin masih merupakan negara yang relatif taat beragama dan ketaatan beragama mungkin menurun dalam berbagai dimensi, dua hal yang terjadi bersamaan pada laju yang berbeda.
Menurut data NORC, jumlah orang ateis hanya sekitar 2-3 persen dari populasi AS dari 1988 hingga 2012. Pada 2021, jumlahnya mencapai 7 persen dari populasi. Pada 1988, 17 persen warga AS mengatakan tidak pernah menghadiri kebaktian. Pada 2021, angka itu menjadi 31 persen.
"Di AS, antara 6.000 hingga 10.000 gereja ditutup setiap tahun, baik untuk dialihfungsikan menjadi apartemen, penatu, arena tembak laser (laser-tag), atau taman seluncur (skate park), atau dihancurkan begitu saja," kata sosiolog Isabella Kasselstrand, Phil Zuckerman, dan Ryan Cragun, para penulis buku yang akan terbit berjudul "Beyond Doubt: The Secularization of Society", seperti dikutip. Selesai