JUDUL: Kamboja pecahkan rekor dunia Guinness untuk instalasi seni origami hati terbanyak
DATELINE: 12 April 2023
DURASI: 00:01:22
LOKASI: SIEM REAP, Kamboja
KATEGORI: BUDAYA
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan instalasi seni origami hati di Taman Arkeologi Angkor
2. Berbagai cuplikan juri Guinness World Records memeriksa dan menghitung origami hati
STORYLINE:
Instalasi seni origami hati di Kamboja masuk dalam Guinness Book of Records pada Selasa (11/4) sebagai instalasi seni origami hati dengan jumlah terbanyak di dunia, memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang Inggris, demikian diumumkan seorang juri Guinness World Records.
Hampir 4 juta origami hati dipajang di kompleks Taman Arkeologi Angkor yang terkenal di Provinsi Siem Reap, Kamboja barat laut, untuk menunjukkan dukungan bagi ajang Pesta Olahraga Asia Tenggara atau Southeast Asian Games ke-32 yang akan digelar pada Mei dan ASEAN Para Games ke-12 yang akan digelar pada Juni.
Proyek origami hati tersebut diwujudkan oleh Persatuan Federasi Pemuda Kamboja (Union of Youth Federations of Cambodia/UYFC), yang dipimpin oleh putra bungsu Perdana Menteri Kamboja Samdech Techo Hun Sen, Hun Many.
"Saya sekarang dapat mengonfirmasi bahwa dengan 3.917.805 origami hati, UYFC kini berhasil mengukir rekor dunia Guinness baru," kata Tomomi Sekioka, seorang juri resmi Guinness World Record.
"Saya ingin mengatakan bahwa saya kagum dengan kerja tim, semangat, dan disiplin yang luar biasa," tutur Sekioka.
Dia menuturkan bahwa rekor baru itu mengalahkan rekor dunia sebelumnya, yaitu 53.704 origami hati yang dicapai Inggris pada 9 Februari 2019.
Berbicara dalam acara tersebut, Many mengatakan proyek origami hati itu digelar sebagai bentuk dukungan bagi seluruh atlet Kamboja yang akan bertanding di SEA Games dan ASEAN Para Games mendatang, dengan negara kerajaan tersebut akan menjadi tuan rumah kedua ajang itu untuk pertama kalinya setelah 64 tahun.
"Ini merupakan kebanggaan baru bagi Kamboja, dan ini menunjukkan semangat cinta dan persatuan kita," ujar Many.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Siem Reap, Kamboja.
(XHTV)
