Dirjen WTO sebut China pendukung kuat sistem perdagangan multilateral

2023-04-11 18:40:44   来源:新华社

Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Ngozi Okonjo-Iweala berbicara dalam Konferensi Tingkat Menteri ke-12 (MC12) WTO di Jenewa, Swiss, pada 15 Juni 2022. (Xinhua/WTO)

   Dirjen WTO Okonjo-Iweala menyerukan para anggota WTO untuk memperkuat sistem perdagangan multilateral. "Ini bukan waktunya memisahkan diri ke dalam blok-blok perdagangan yang berbeda, dan kita harus menghindari tindakan proteksionisme," ujarnya.

   JENEWA, 10 April (Xinhua) -- China terus menjadi pendukung kuat sistem perdagangan multilateral, dan sebagai perekonomian yang berpengaruh besar bagi dunia, peran China dalam sistem perdagangan bebas dan terbuka sangat penting, kata Direktur Jenderal (Dirjen) Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Ngozi Okonjo-Iweala dalam wawancara eksklusif dengan Xinhua baru-baru ini.

   Dikatakan Okonjo-Iweala bahwa Konferensi Tingkat Menteri ke-12 (Ministerial Conference/MC12) WTO yang diadakan pada Juni 2022 terbilang sukses dan "China memainkan peran yang sangat penting dalam hal itu."

   Konferensi Menteri ke-13 (MC13) akan diadakan pada Februari 2024, dan "kami berharap ini akan sama suksesnya, tetapi tiap anggota WTO, termasuk China, perlu bekerja sama," kata Okonjo-Iweala.

   Didukung oleh aturan WTO, sistem perdagangan multilateral memberikan hasil yang sangat baik bagi dunia, imbuh sang dirjen.

Logo Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terlihat di Jenewa, Swiss, pada 5 April 2023. (Xinhua/Lian Yi)

   Okonjo-Iweala menyerukan para anggota WTO untuk memperkuat sistem perdagangan multilateral. "Ini bukan waktunya memisahkan diri ke dalam blok-blok perdagangan yang berbeda, dan kita harus menghindari tindakan proteksionisme," ujarnya.

   Menurut statistik perdagangan tahunan dan laporan prospek WTO yang dirilis pekan lalu, perdagangan global akan tumbuh 1,7 persen pada 2023, lebih tinggi dari perkiraan yang dirilis pada Oktober tahun lalu sebesar 1,0 persen. Sebagai "faktor utama" dalam peningkatan ini, penyesuaian kebijakan COVID-19 yang dilakukan China diharapkan dapat mendorong perdagangan internasional, tulis laporan WTO itu.

   Okonjo-Iweala menyoroti bahwa penyesuaian kebijakan COVID-19 yang dilakukan China telah membantu pertumbuhan perdagangan global. Dia menambahkan bahwa China merupakan salah satu sumber perdagangan jasa terbesar di dunia, dan pemulihan pariwisata outbound negara itu akan mendorong industri pariwisata global.

   Sebagai perekonomian terbesar kedua di dunia, China terus berkontribusi terhadap kinerja perdagangan global. China "memikul beban yang sangat besar" mengingat banyak perdagangannya tidak hanya dilakukan dengan negara-negara maju, seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, tetapi juga dengan negara-negara berkembang lainnya, kata Okonjo-Iweala.

Foto dari udara yang diabadikan pada 13 Maret 2023 ini menunjukkan terminal peti kemas Pelabuhan Taicang di Provinsi Jiangsu, China timur. (Xinhua/Li Bo)

   "Kami ingin kinerja China (dalam perdagangan) berjalan baik, sehingga negara-negara berkembang lainnya ... misalnya negara-negara di Afrika, juga dapat menunjukkan kinerja yang baik," kata Okonjo-Iweala.

   Perdagangan global pada 2023 akan terus menghadapi banyak krisis termasuk konflik militer yang sedang berlangsung di Ukraina, tingginya harga pangan, pengetatan kebijakan moneter, krisis iklim, dan krisis perbankan baru-baru ini, kata Okonjo-Iweala memperingatkan.

   Okonjo-Iweala juga menyerukan para anggota WTO untuk mempertahankan perdagangan bebas dan terbuka guna menghindari penerapan pembatasan ekspor atau tindakan proteksionisme, sehingga "aliran perdagangan bebas dapat membantu dunia pulih dari berbagai krisis yang dihadapinya."

   "Para anggota WTO perlu mengingat bahwa perdagangan merupakan sumber resiliensi," ucap Okonjo-Iweala.  Selesai

【记者:Chen Binjie,Jiang Xuelan,Lian Yi 】
原文链接:http://home.xinhua-news.com/rss/newsdetaillink/a9fa9bd16b02e74373b56e1684af3eb1/1681209647213

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD