Orang-orang berkumpul dalam sebuah aksi unjuk rasa mengecam peningkatan kekerasan bersenjata sembari mendesak para politisi untuk mengambil tindakan di Washington DC, Amerika Serikat, pada 11 Juni 2022. (Xinhua/Liu Jie)
Sebagian besar kematian akibat senjata api di kalangan anak-anak pada 2021, yaitu sebesar 60 persen, merupakan pembunuhan, sementara sepertiganya adalah bunuh diri dan sisanya adalah kecelakaan.
NEW YORK CITY, 10 April (Xinhua) -- Dengan meningkatnya kekerasan senjata api di Amerika Serikat (AS), penelitian baru menunjukkan bahwa jumlah anak-anak AS yang tewas akibat tembakan senjata api telah mencapai rekor tertinggi, sebuah tren yang mengkhawatirkan saat negara itu kembali terguncang oleh penembakan massal di sekolah bulan lalu, lapor Global News pada Minggu (9/4).
Sekitar 2.590 kematian akibat senjata api pada anak-anak dan remaja di bawah usia 18 tahun tercatat pada 2021, menunjukkan lonjakan mengejutkan sebesar 50 persen sejak 2019, sebelum terjadinya pandemi COVID-19, lapor divisi berita dan peristiwa aktual dari Global Television Network Kanada, mengutip analisis Pew Research Center yang diterbitkan pekan lalu.
Tingkat kematian akibat senjata api di kalangan anak-anak dan remaja juga melonjak menjadi 3,5 kematian per 100.000 penduduk usia di bawah umur selama periode dua tahun yang sama, menurut analisis Pew dari data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS.
Keduanya menandai angka tertinggi sejak 1999, yaitu ketika CDC mulai memasukkan data untuk anak di bawah 18 tahun dalam angka kematiannya, menurut laporan itu.
Sebagian besar kematian akibat senjata api di kalangan anak-anak pada 2021, yaitu sebesar 60 persen, merupakan pembunuhan, sementara sepertiganya adalah bunuh diri dan sisanya adalah kecelakaan, imbuh laporan itu. Selesai