Warga terdampak gempa di Turkiye jalani Ramadan dengan kesedihan

2023-03-25 10:47:37   来源:新华社

Orang-orang berbuka puasa di sebuah tenda di Ankara, Turkiye, pada 23 Maret 2023. (Xinhua/Mustafa Kaya)

   ANKARA, 24 Maret (Xinhua) -- Bagi Nurettin Ozdemir, seorang pegawai toko kelontong di Ankara, ibu kota Turkiye, Ramadan tahun ini terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena Turkiye masih belum pulih dari gempa besar yang merenggut lebih dari 50.000 jiwa.

   "Kami sudah melihat banyak bencana, tetapi tidak ada yang sedahsyat ini. Hidup harus terus berjalan. Namun, meski seseorang tertawa, masih ada kegetiran di dalamnya," kata Ozdemir, yang kini bekerja di sebuah toko kelontong di kawasan Hosdere.

   Baginya, bulan suci umat Islam itu, yang tahun ini dimulai pada Kamis (23/3), biasanya "penuh warna dan kegembiraan." "Namun, Ramadan tahun ini akan menjadi Ramadan yang penuh kegembiraan sekaligus kepedihan," katanya.

Orang-orang berbelanja di sebuah bazar menjelang Ramadan di Ankara, Turkiye, pada 22 Maret 2023. (Xinhua/Mustafa Kaya)

   Lebih dari 13 juta orang di Turkiye terkena dampak langsung dari gempa besar yang berpusat di Turkiye tenggara pada 6 Februari lalu, menurut statistik resmi. Sebelumnya pada bulan ini, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengatakan 3,3 juta orang telah meninggalkan zona gempa. Lebih dari 1,5 juta orang ditampung di tenda-tenda dan kamp penampungan yang terbuat dari peti kemas di zona bencana, menurut pengumuman Otoritas Penanggulangan Bencana dan Kedaruratan Turkiye.

   Remzi Buyuk, seorang pensiunan dari Ankara, mengatakan bencana itu telah membuat seluruh negeri berduka. "Ramadan masih memiliki arti penting, tetapi tidak ada keindahan yang tersisa di tahun ini," katanya.

Sejumlah pengungsi terlihat di tempat penampungan di Hatay, yang dilanda gempa, di Turkiye pada 2 Maret 2023. (Xinhua/Mustafa Kaya)

   Gempa bumi tersebut diperkirakan akan memberikan pukulan berat bagi perekonomian Turkiye. Erdogan pada Senin (20/3) mengatakan bahwa gempa bumi tersebut diperkirakan merugikan negara itu sekitar 104 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.349), atau 9 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Turkiye pada 2023.

   Dampak gempa diperkirakan akan menambah kesengsaraan pada ekonomi yang sudah didera inflasi tinggi. Inflasi pangan Turkiye termasuk yang tertinggi di antara negara-negara Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organization for Economic Cooperation and Development/OECD) pada 2022, menurut data yang diterbitkan oleh organisasi tersebut pada 7 Maret. Inflasi pangan negara itu mencapai 71 persen, dibandingkan dengan rata-rata OECD sebesar 15,2 persen.

Orang-orang terlihat di pusat bantuan bagi korban gempa di Ankara, Turkiye, pada 9 Maret 2023. (Xinhua/Mustafa Kaya)

   Tingkat inflasi tahunan di Turkiye turun menjadi 55,18 persen pada Februari dari 85 persen pada Oktober tahun lalu, namun harga-harga masih tinggi dan menambah pengeluaran masyarakat Turkiye selama Ramadan.

   "Semuanya mahal, ini membuat Ramadan semakin sulit. Kami harus memangkas sejumlah barang-barang belanjaan utama seperti daging atau produk susu," kata Aysen Duru, seorang ibu rumah tangga dari Distrik Cankaya di Ankara.  Selesai

【记者:BurakAkinci,Mustafa Kaya 】
原文链接:http://home.xinhua-news.com/rss/newsdetaillink/e08ed2c9b2de541ef9110662f8981993/1679712461505

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD