Foto ini menunjukkan kereta kargo China-Vietnam-Laos yang memuat produk pertanian di Pelabuhan Kereta Internasional Nanning di Nanning, ibu kota Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, pada 13 Mei 2021. (Xinhua/China Railway Nanning Group Co., Ltd.)
KUNMING, 23 Maret (Xinhua) -- Perdagangan antara China dan negara-negara di sepanjang Sungai Mekong membukukan pertumbuhan yang stabil tahun lalu meskipun dibayangi COVID-19 dan kelesuan ekonomi global.
Berkat rasa saling percaya dan kerja sama yang diperdalam, volume perdagangan China dengan Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, dan Vietnam mencapai 416,7 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.349) pada 2022, naik 5 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Data tersebut diungkap dalam upacara pembukaan Pekan Kerja Sama Lancang-Mekong 2023, yang digelar pada Kamis (23/3) di Kunming, ibu kota Provinsi Yunnan, China barat daya.
Pada 2016, mekanisme Kerja Sama Lancang-Mekong diluncurkan oleh China, Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, dan Vietnam. Nama mekanisme kerja sama itu terinspirasi dari sebuah sungai yang disebut Lancang di China dan Mekong di lima negara lainnya.
Sejak saat itu, mekanisme tersebut menjadi model kerja sama penting di kawasan itu, dan terus menyuntikkan vitalitas ke dalam pembangunan regional. Selesai
