Irak dan Turkiye akan bangun koridor transportasi yang hubungkan Basra dengan perbatasan Turkiye

2023-03-22 14:38:33   来源:新华社

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan (kanan) dan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia' al-Sudani (kiri) mengadakan konferensi pers gabungan di Kompleks Kepresidenan Turkiye di Ankara, Turkiye, pada 21 Maret 2023. (Xinhua/Mustafa Kaya)

   ANKARA, 21 Maret (Xinhua) -- Turkiye dan Irak akan membangun sebuah koridor transportasi darat dan kereta yang membentang dari Provinsi Basra di Irak hingga ke perbatasan Turkiye, demikian disampaikan oleh Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan pada Selasa (21/3).

   "Kami telah menugaskan rekan-rekan menteri kami, yang akan melaksanakan pekerjaan untuk mewujudkan Development Road Project, yang membentang dari Basra hingga Turkiye," ujar Erdogan dalam konferensi pers gabungan bersama Perdana Menteri Irak Mohammed Shia' al-Sudani, yang tengah melakukan kunjungan ke Turkiye.

   "Saya yakin bahwa kami akan mengubah Development Road Project menjadi Jalur Sutra baru di kawasan kami," kata presiden Turkiye itu.

   Selain itu, Turkiye akan meningkatkan jumlah air yang dialirkan dari Sungai Tigris guna membantu Irak mengatasi krisis air, katanya.

   Baghdad telah mengimbau Ankara untuk mengamankan bagian air Irak dari sungai Tigris dan Eufrat yang berasal dari Turkiye, karena Irak kerap mengalami kekeringan.

   Dalam pembicaraan mereka, kedua pemimpin itu menegaskan kembali komitmen mereka dalam memerangi segala bentuk terorisme, ungkap Erdogan.

   "Harapan kami dari saudara-saudara kami di Irak adalah bahwa mereka harus menyatakan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang ilegal sebagai organisasi teroris dan membebaskan tanah mereka dari organisasi teroris pemicu pertumpahan darah itu," ujar Erdogan.

   Sementara itu, al-Sudani menggarisbawahi bahwa pemerintahannya tidak akan membiarkan wilayah Irak menjadi "titik untuk melancarkan serangan" terhadap negara tetangganya.

   "Keamanan Turkiye dan keamanan Irak tidak dapat dipisahkan," tuturnya.

   Para pejabat keamanan dari kedua negara saling bertukar informasi perihal isu tersebut dalam pembicaraan di ibu kota Ankara, ujar al-Sudani.

   PKK, yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Turkiye, Amerika Serikat, dan Uni Eropa, telah memberontak melawan pemerintah Turkiye selama lebih dari tiga dekade. PKK telah menjadikan Pegunungan Qandil di Irak sebagai markas utamanya selama bertahun-tahun.  Selesai

【记者:SevilErkus,Mustafa Kaya 】
原文链接:http://home.xinhua-news.com/rss/newsdetaillink/e5be2c32cd681a82c833255356dd87af/1679467116277

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD