Tenaga kesehatan memberikan suntikan vaksin COVID-19 kepada seorang warga di Los Angeles, Amerika Serikat, pada 17 Desember 2022. (Xinhua)
Penelitian itu menunjukkan bahwa COVID-19 merusak respons sel kekebalan yang penting.
LOS ANGELES, 20 Maret (Xinhua) -- Tingkat dan kualitas respons sel kekebalan utama terhadap vaksinasi dengan dua dosis vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech jauh lebih rendah pada individu yang sebelumnya pernah mengalami infeksi SARS-CoV-2 dibandingkan mereka yang belum pernah terinfeksi, menurut sebuah studi baru yang dipublikasikan pada Senin (20/3).
Studi yang turut didanai oleh Institut Kesehatan Nasional (National Institutes of Health/NIH) Amerika Serikat (AS) itu juga menemukan bahwa level sel kekebalan utama yang menyasar protein lonjakan (spike protein) SARS-CoV-2 jauh lebih rendah pada penderita COVID-19 yang belum divaksinasi dibandingkan pada individu yang telah divaksinasi namun belum pernah terinfeksi.
Dipublikasikan dalam jurnal Immunity, studi itu menyebutkan bahwa virus COVID-19 merusak respons sel kekebalan yang penting.
Temuan baru ini menyoroti kebutuhan untuk mengembangkan strategi vaksinasi guna secara spesifik meningkatkan respons sel antivirus CD8+ T pada individu yang sebelumnya pernah terinfeksi SARS-CoV-2, menurut para peneliti. Selesai