Tajuk Xinhua: Lawatan Xi ke Rusia akan pandu hubungan bilateral dan genjot stabilitas global (Bagian 2)

2023-03-19 15:35:47   来源:新华社

   Ekspor mobil dan suku cadang dari China ke Rusia meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hingga akhir tahun lalu, jumlah diler mobil dari merek-merek China di Rusia meningkat menjadi 1.041.

   Selain itu, cokelat, madu, tepung, dan alkohol, serta berbagai produk Rusia berkualitas menjadi semakin tersedia bagi para konsumen China. Pusat Ekspor Rusia (Russian Export Center), lembaga pemerintah untuk dukungan ekspor negara itu, mengumumkan peningkatan jumlah toko daring agar para konsumen China dapat lebih mudah mengakses berbagai produk Rusia yang berkualitas.

   Sementara kerja sama praktis bilateral yang menyeluruh sedang berkembang, pertukaran antarmasyarakat dan budaya antara kedua negara juga mengalami peningkatan, yang membangun dukungan populer bagi persahabatan China-Rusia.

   Saat ini, rakyat kedua negara menandai tahun 2022-2023 sebagai tahun pertukaran olahraga setelah tahun pertukaran persahabatan pemuda, tahun pertukaran media, tahun kerja sama dan pertukaran subnasional, serta tahun inovasi ilmiah dan teknologi.

   Rusia dan China menjalin kerja sama secara aktif di bawah panduan kedua kepala negara dalam 10 tahun terakhir, ujar Yuri Tavrovsky, seorang profesor di Universitas Persahabatan Rakyat Rusia, yang memperkirakan bahwa pemimpin kedua negara akan membuka lebih banyak bidang baru untuk kerja sama bilateral di masa mendatang.

 

   UNTUK KESETARAAN DAN KEADILAN

   Pada 2013 lalu, Xi memilih Rusia sebagai destinasi perjalanan luar negeri pertamanya setelah menjadi presiden. Dalam pidatonya di Institut Hubungan Internasional Negara Moskow (Moskow State Institute of International Relations) selama kunjungan tersebut, Xi menyerukan pembangunan jenis baru hubungan internasional dengan kerja sama yang saling menguntungkan sebagai intinya, seraya menekankan bahwa umat manusia "kian terlihat sebagai komunitas dengan masa depan bersama saat semua orang memiliki bagian kecil dari orang lain pada dirinya."

   Visi membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia tidak hanya mencerminkan suara bersama dari semua orang dan menghimpun konsensus luas komunitas internasional, tetapi juga memimpin tren zaman dan jalan ke depan bagi umat manusia. Sejak dicetuskan, gagasan ini telah berulang kali dikukuhkan dalam dokumen-dokumen penting Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kerja Sama Shanghai (Shanghai Cooperation Organization/SCO), dan berbagai mekanisme multilateral lainnya.

   "Sepuluh tahun telah berlalu, dan kita memahami bahwa relevansi gagasan itu tidak surut, tetapi justru semakin penting," kata Presiden Institut Hubungan Internasional Negara Moskow Anatoly Torkunov, yang memuji pidato Xi di acara tersebut pada 2013.

   Dunia kini berada pada persimpangan sejarah lainnya.

   Untuk kembali ke mentalitas Perang Dingin, memprovokasi perpecahan dan antagonisme, dan memicu konfrontasi antarblok, atau bertindak demi kebaikan bersama umat manusia untuk mendorong kesetaraan, rasa saling menghormati, dan kerja sama yang saling menguntungkan, tarik menarik di antara dua tren tersebut menguji kearifan para negarawan di negara-negara besar serta nalar semua umat manusia. Fakta telah berulang kali membuktikan bahwa pengekangan dan penindasan merupakan tindakan yang tidak populer, dan sanksi serta aksi campur tangan pasti akan mengalami kegagalan.

   Di masa kritis dalam sejarah umat manusia, Xi membuat penilaian yang penting bahwa "dunia saat ini mengalami perubahan mendalam yang belum pernah terlihat dalam satu abad," sementara Putin juga memberikan penilaian serupa di Klub Diskusi Valdai.

   Seiring dengan kian tingginya gejolak di dunia, semakin kokoh pula hubungan China-Rusia untuk terus maju.

   Sebagai negara-negara pendiri SCO, kedua pihak mendorong kerja sama multilateral, dan memperluas fokus organisasi itu dari bidang keamanan ke politik, ekonomi, serta pertukaran antarmasyarakat dan budaya. Mereka memberikan kontribusi bersama bagi terciptanya tatanan dunia yang lebih baik, pembangunan global dan regional, serta keamanan negara-negara anggota SCO.

Kereta kargo China-Eropa tujuan Moskow berangkat dari stasiun kereta Mafang di Distrik Pinggu di Beijing, ibu kota China, pada 16 Maret 2023. (Xinhua/Ren Chao)

   Di bawah mekanisme BRICS, Beijing dan Moskow, bersama dengan para anggota lainnya, memainkan peran aktif dalam memajukan reformasi tata kelola ekonomi global, dan bersama-sama membentuk suara yang lebih kuat pada isu-isu internasional dan regional utama. Upaya tersebut memungkinkan emerging economy dan negara-negara berkembang memiliki andil yang lebih besar di panggung dunia. Dan, ekonomi berkembang, yang diwakili oleh negara-negara BRICS, menjadi mesin globalisasi ekonomi baru di dunia yang menderita akibat peningkatan praktik populisme dan proteksionisme saat ini.

   China dan Rusia, sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB serta pihak penting dalam Kelompok 20 (G20), APEC, dan kelompok-kelompok global maupun regional utama lainnya, juga menjalin kerja sama yang erat pada isu-isu yang berkaitan dengan situasi di Semenanjung Korea, Afghanistan, serta isu nuklir Iran. Mereka memainkan peran utama dalam mendorong multipolaritas dan demokrasi yang lebih kuat pada hubungan internasional dan menjaga keseimbangan dan stabilitas strategis global.

   Sepuluh tahun mendatang, China akan terus bekerja sama dengan Rusia untuk mengikuti tren zaman, mendorong persatuan dan kerja sama global, serta membendung perpecahan dan konfrontasi guna memberikan kontribusi baru yang lebih besar bagi perdamaian dan pembangunan umat manusia.  Selesai

   (Reporter video: Sun Xiaoyu, Wang He, Liu Heyao; Editor video: Liang Wan shan, Mu Xuyao, Liu Ruoshi, Zhou Yang)

【记者:Shi Hao,Han Mo,Zhao Yan,Zhu Ruiqing,Zhang Yuan,Bai Xueqi,Hu Chenhuan,Wang Jianwei,Ren Chao,Sun Xiaoyu,Wang He,Liu Heyao 】
原文链接:http://home.xinhua-news.com/rss/newsdetaillink/4f0469d889d1851ce667bfc701b25963/1679211350987

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD