JUDUL: Pemasok suku cadang mobil Jerman percaya diri dalam perluas investasinya di China
DATELINE: 12 Maret 2023
DURASI: 00:01:24
LOKASI: SHANGHAI, China
KATEGORI: EKONOMI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan kendaraan otonomos
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Jerman/Interpretasi Bahasa Inggris): NIKOLAI SETZER, CEO Continental
3. Berbagai cuplikan basis produksi Continental
4. SOUNDBITE 2 (Bahasa Jerman/Interpretasi Bahasa Inggris): NIKOLAI SETZER, CEO Continental
5. Berbagai cuplikan basis produksi Continental
STORYLINE:
Pemasok suku cadang mobil Jerman Continental tetap optimistis terhadap pasar kendaraan otonomos China dan akan terus memperluas investasinya di negara tersebut.
Pernyataan itu disampaikan oleh Chief Executive Officer (CEO) Continental Nikolai Setzer dalam konferensi pers tahunannya pekan ini.
Suara interpreter
SOUNDBITE 1 (Bahasa Jerman/Interpretasi Bahasa Inggris): NIKOLAI SETZER, CEO Continental
"Khususnya di pasar China, dalam mobilitas otonomos, kami memiliki jejak yang sangat kuat. Kami mengumumkan usaha patungan dengan Horizon Robotics beberapa waktu lalu, ini adalah bagian yang sangat penting untuk memberikan mobilitas yang aman dan peningkatan lebih lanjut."
Setzer juga mengatakan perusahaan tersebut sedang mempercepat penerapan produksi cerdas di sejumlah basis produksi yang berada di China.
Suara interpreter
SOUNDBITE 2 (Bahasa Jerman/Interpretasi Bahasa Inggris): NIKOLAI SETZER, CEO Continental
"Sebagai perusahaan teknologi, tentu saja, kami memiliki rasio penelitian dan pengembangan (litbang) yang disesuaikan juga di China. Dengan pasar yang berkembang, kami melihat peluang di area pertumbuhan kami, misalnya, mobilitas otonomos, tetapi juga arsitektur dan jaringan, komputasi berkinerja tinggi, dan semua topik ini yang akan kami berikan investasi. Kami akan berinvestasi ke pasar China, ke pasar yang sedang berkembang."
Continental mulai beroperasi di pasar China pada 1994.
Saat ini, perusahaan tersebut memiliki 23 basis produksi serta 28 pusat litbang dengan 17.600 karyawan di negara itu.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Shanghai, China.
(XHTV)