JUDUL: Sejumlah pakar sebut AS terdepan dalam program mata-mata
DATELINE: 1 Maret 2023
DURASI: 00:02:35
LOKASI: Beijing
KATEGORI: POLITIK
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan laporan berita tentang penembakan balon cuaca China
2. Berbagai cuplikan Gedung Putih
3. Berbagai cuplikan eksterior Capitol Hill
4. SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): MAGDY AMER, Mantan duta besar Mesir untuk China
5. SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): SHAKEEL AHMAD RAMAY, CEO, Asian Institute of Eco-civilization Research & Development yang berbasis di Islamabad
6. SOUNDBITE 3 (Bahasa Spanyol): EDUARDO REGALADO, Peneliti senior di Pusat Penelitian Kebijakan Internasional Kuba
STORYLINE:
Penembakan sebuah balon cuaca China oleh jet tempur modern Amerika Serikat (AS) menyingkap reaksi yang semakin histeris dari AS dan paranoia mereka terhadap China.
Meski China berulang kali memberikan penjelasan bahwa masuknya benda udara sipil nirawak China ke wilayah udara AS merupakan kejadian yang sama sekali tidak disengaja, tidak terduga, dan terisolasi akibat keadaan yang tidak dapat dihindari (force majeure), AS, tanpa bukti apa pun, memfitnah benda udara tersebut sebagai "balon mata-mata" dan menyalahgunakan kekuatan untuk menembak jatuh benda tersebut.
Banyak pakar mengatakan tudingan AS tidak hanya tidak masuk akal namun juga memiliki tujuan tersembunyi yang lebih dalam.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): MAGDY AMER, Mantan duta besar Mesir untuk China
"Sejak awal krisis tersebut, AS langsung mengonfirmasi, tanpa bukti apa pun, bahwa balon itu bertujuan memata-matainya dan bukan untuk mempelajari cuaca, seperti yang disampaikan China.
Jika itu adalah balon mata-mata, AS akan menembaknya dalam satu menit setelah menemukannya, tetapi AS tidak melakukannya dan menembaknya sepekan kemudian.
Kami terbiasa dengan AS yang mengada-ada tentang banyak isu untuk mencapai tujuannya.
AS memata-matai semua negara. Mereka merupakan negara terdepan dalam program mata-mata."
SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): SHAKEEL AHMAD RAMAY, CEO, Asian Institute of Eco-civilization Research & Development yang berbasis di Islamabad
"AS sendiri menjalankan sistem pengawasan terbesar, bahkan mereka memata-matai sekutu dan teman mereka sendiri.
Mereka berupaya mengintimidasi China, jika mereka gagal mengintimidasi China, maka (mereka) menampilkan China sebagai agresor, dan memulai konflik.
Saya kira ini adalah perubahan strategi dan kebijakan AS."
SOUNDBITE 3 (Bahasa Spanyol): EDUARDO REGALADO, Peneliti senior di Pusat Penelitian Kebijakan Internasional Kuba
"Telah terbukti bahwa Amerika Serikat, yang melanggar hukum internasional, melakukan aktivitas yang sama berbahayanya dengan meledakkan Nord Stream 2, yang berdampak pada beberapa negara.
Dengan kata lain, Amerika Serikat meledakkan balon itu sebagai upaya untuk menyembunyikan apa yang sebenarnya dilakukannya.
Amerika Serikat memiliki sejarah kegiatan spionase yang panjang dan telah terbukti secara internasional. Mereka memiliki agen-agen khusus yang didedikasikan untuk spionase."
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Beijing.
(XHTV)