JUDUL: WHO serukan lebih banyak sumbangan layanan kesehatan untuk Yaman
DATELINE: 28 Februari 2023
DURASI: 00:01:04
LOKASI: Sanaa
KATEGORI: KESEHATAN
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan anak-anak Yaman dirawat di sebuah rumah sakit di Sanaa, Yaman
2. Berbagai cuplikan anak-anak mendirikan sebuah "tenda" di ruang kelas di Provinsi Hajjah, Yaman utara (dokumentasi)
3. Berbagai cuplikan anak-anak Yaman dirawat di sebuah rumah sakit di Sanaa, Yaman
STORYLINE:
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengajukan permohonan dana bantuan senilai 392 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.240) untuk memberikan dukungan kesehatan esensial kepada 12,9 juta warga Yaman pada 2023.
"Yaman membutuhkan dukungan mendesak dan kuat dari donor internasional dan para mitra lainnya untuk secara efektif mencegah kemungkinan ambruknya sistem kesehatannya," papar pernyataan WHO seperti dikutip dari Adham Abdel Moneim Ismail, Perwakilan WHO di Yaman, pada Minggu (26/2).
Seruan itu disampaikan menjelang acara perjanjian tingkat tinggi untuk krisis kemanusiaan di Yaman, sebuah kegiatan penggalangan dana yang dipimpin Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang digelar pada Senin (27/2) di Jenewa, Swiss.
"Pendanaan baru sebesar 392 juta dolar AS diperlukan oleh sektor kesehatan Yaman untuk memastikan bahwa fasilitas kesehatan yang kewalahan dapat terus memberikan layanan paling mendasar sekali pun kepada 12,9 juta orang yang rentan," ujar perwakilan WHO itu, menambahkan bahwa dana saat ini yang dijanjikan untuk Klaster Kesehatan (Health Cluster) yang dipimpin WHO hanya setara 3,5 persen dari jumlah yang dibutuhkan.
Menurut pernyataan tersebut, 10 juta warga Yaman, termasuk 7,9 juta anak, tidak memiliki akses untuk mendapatkan layanan kesehatan. Sekitar 1,1 juta anak di Yaman menderita malanutrisi akut dan 2,9 juta wanita usia subur kekurangan pelayanan maternal.
Yaman terperosok ke dalam perang sipil sejak akhir 2014 ketika milisi Houthi yang didukung Iran merebut kendali beberapa provinsi di wilayah utara dan memaksa pemerintah Yaman yang didukung Arab Saudi keluar dari Sanaa, ibu kota negara tersebut.
Perang itu menewaskan puluhan ribu orang, memaksa 4 juta orang mengungsi, dan mendorong Yaman ke jurang kelaparan.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Sanaa.
(XHTV)
