MANILA, 26 Februari (Xinhua) -- Seorang utusan Filipina untuk China mengatakan bahwa Filipina akan menyambut peluang-peluang baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dari perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) seiring negara tersebut pulih dari pandemi COVID-19.
Benito Techico, utusan khusus Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos untuk China di bidang perdagangan, investasi, dan pariwisata, mengatakan bahwa konsumen Filipina akan menuai manfaat nyata dari persaingan antara negara-negara anggota RCEP, seraya mengungkapkan bahwa juga akan ada lebih banyak inovasi di pasar.
Techico menekankan perlunya Filipina untuk memanfaatkan sepenuhnya keunggulan geografisnya sebagai salah satu lokasi strategis di Asia guna menarik lebih banyak investasi asing di bidang manufaktur dan logistik.
Sebagai utusan khusus untuk China yang baru ditunjuk, Techico yakin RCEP mengatalisasi pertumbuhan perdagangan dan investasi jangka panjang antara Filipina dan China.
Pada 21 Februari, Senat Filipina meratifikasi RCEP, perjanjian perdagangan bebas skala besar yang melibatkan Australia, China, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, dan 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Itu merupakan kawasan perdagangan bebas terbesar di dunia yang mewakili 30 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) global.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service
