Tajuk Xinhua: China serukan dimulainya kembali perundingan damai untuk selesaikan krisis Ukraina

2023-02-25 14:19:10   来源:新华社

   * China pada Jumat (24/2) merilis sebuah makalah yang menyatakan posisinya dalam penyelesaian politik krisis Ukraina, mengatakan bahwa dialog dan negosiasi merupakan satu-satunya solusi yang tepat untuk krisis Ukraina.

   * Semua pihak harus mendukung Rusia dan Ukraina untuk bekerja menuju arah yang sama dan melanjutkan dialog langsung secepatnya, sehingga secara bertahap dapat meredakan situasi dan pada akhirnya mencapai gencatan senjata yang komprehensif, imbuh makalah itu.

   * China menentang serangan bersenjata terhadap fasilitas PLTN atau fasilitas nuklir damai lainnya, kata makalah itu, seraya menambahkan bahwa ancaman atau penggunaan senjata nuklir harus ditentang, serta proliferasi nuklir harus dicegah dan krisis nuklir harus dihindari.

   BEIJING, 24 Februari (Xinhua) -- China menyerukan beragam upaya internasional untuk menciptakan kondisi bagi dimulainya kembali perundingan damai guna menyelesaikan krisis Ukraina.

   China pada Jumat (24/2) merilis sebuah makalah yang menyatakan posisinya dalam penyelesaian politik krisis Ukraina, mengatakan bahwa dialog dan negosiasi merupakan satu-satunya solusi yang tepat untuk krisis Ukraina.

Rak-rak telur murah yang kosong terlihat di sebuah supermarket di Brussel, Belgia, pada 31 Oktober 2022. (Xinhua/Zheng Huansong)

   Seruan China itu disampaikan pada peringatan satu tahun konflik Rusia-Ukraina. Krisis itu telah menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa, membuat banyak orang mengungsi, memperparah konfrontasi geopolitik di Eropa, memperburuk kelangkaan energi dan pangan global, serta menggerogoti keamanan regional dan internasional.

   Komunitas internasional harus tetap berkomitmen pada pendekatan yang tepat untuk mendorong pelaksanaan perundingan damai, membantu pihak-pihak yang berkonflik untuk membuka pintu menuju penyelesaian politik sesegera mungkin, dan menciptakan kondisi dan platform bagi dimulainya kembali negosiasi. China akan terus memainkan peran konstruktif dalam hal ini, papar makalah itu.

   Semua pihak harus tetap bersikap rasional dan menahan diri, menghindari untuk memperkeruh situasi dan memperparah ketegangan, serta mencegah krisis semakin memburuk atau bahkan lepas kendali, tulis makalah tersebut.

   Semua pihak harus mendukung Rusia dan Ukraina untuk bekerja menuju arah yang sama dan melanjutkan dialog langsung secepatnya, sehingga secara bertahap dapat meredakan situasi dan pada akhirnya mencapai gencatan senjata yang komprehensif, imbuh makalah itu.

   "Setahun memasuki konflik ini, masih belum ada prospek untuk terciptanya penyelesaian damai. Mengenai isu Ukraina, posisi China bermuara pada dukungan untuk pembicaraan damai. Usulan China mencerminkan sikap konsistennya dalam mendukung perdamaian dan dialog," ujar Ding Xiaoxing, Direktur Lembaga Studi Eurasia (Institute of Eurasian Studies), yang berada di bawah naungan Institut Hubungan Internasional Kontemporer China (China Institutes of Contemporary International Relations).

Sejumlah orang berjalan melewati sebuah bangunan yang rusak di Mariupol pada 18 Februari 2023. (Xinhua/Victor)

   Semua langkah yang kondusif untuk meredakan krisis kemanusiaan harus didorong dan didukung, dan pihak-pihak yang berkonflik harus menghindari menyerang warga sipil atau fasilitas sipil; melindungi perempuan, anak-anak, dan korban konflik lainnya; serta menghormati hak-hak dasar tawanan perang, urai makalah itu.

   China menentang serangan bersenjata terhadap fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) atau fasilitas nuklir damai lainnya, kata makalah itu, seraya menambahkan bahwa ancaman atau penggunaan senjata nuklir harus ditentang, serta proliferasi nuklir harus dicegah dan krisis nuklir harus dihindari.

   China telah menawarkan beragam solusi ekonomi untuk mengatasi kesengsaraan akibat krisis Ukraina, termasuk memfasilitasi ekspor biji-bijian, menghentikan sanksi sepihak, dan menjaga kestabilan rantai industri dan pasokan, tutur Li Ziguo, seorang pakar di Institut Studi Internasional China (China Institute of International Studies).

Foto yang diabadikan pada 23 Agustus 2022 ini menunjukkan lokasi pembongkaran sebuah bangunan yang rusak di Mariupol. (Xinhua/Victor)

   "Sebagian besar negara berharap krisis ini akan segera berakhir. Usulan China sejalan dengan tren sejarah umum terkait perdamaian dan pembangunan, serta melayani kepentingan masyarakat global, dan yang lebih penting, kepentingan Rusia dan Ukraina," ujar Li.

   "Tanpa gencatan senjata, ada berbagai risiko limpahan (spillover) yang semakin meningkat," kata Li Yongquan, kepala China Society for Russian, Eastern European and Central Asian Studies. "Dirilis di saat seperti ini, makalah itu memiliki bobot yang sangat penting mengingat dokumen tersebut berasal dari anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa."  Selesai

【记者:Wang Huihui,Feng Xinran,Cao Jiayue,chenqiang,Zhou Xiaotian,Xie E,Zhang Mocheng,Meng Jing,Sun Ding,Hu Yousong,Bai Xueqi,V Ictor,Zheng Huansong,Michael Nagle,Danish Defense Ministry,Chen Qiang 】
原文链接:http://home.xinhua-news.com/rss/newsdetaillink/718a180de5089766e667bfc701b25963/1677305954945

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD