Sanksi AS perparah kemiskinan dan penderitaan warga Afghanistan di musim dingin

2023-02-24 17:30:07   来源:新华社

JUDUL: Sanksi AS perparah kemiskinan dan penderitaan warga Afghanistan di musim dingin

DATELINE: 23 Februari 2023

DURASI: 00:02:34

LOKASI: Kabul

KATEGORI: POLITIK

 

SHOTLIST:

1. Berbagai cuplikan suasana musim dingin di Provinsi Bamyan, Afghanistan tengah

2. Berbagai cuplikan gua yang dijadikan tempat tinggal

3. SOUNDBITE 1 (Bahasa Dari): ZARIF, Warga setempat

4. Berbagai cuplikan gua yang dijadikan tempat tinggal

5. SOUNDBITE 2 (Bahasa Dari): ZARIF, Warga setempat

6. Berbagai cuplikan gua yang dijadikan tempat tinggal

7. SOUNDBITE 3 (Bahasa Dari): NADIR HUSSAIN, Warga setempat

8. Berbagai cuplikan suasana Afghanistan tengah

9. SOUNDBITE 4 (Bahasa Pashto): MAWLAWI SHAKIR TAHIR, Direktur Penanggulangan Bencana Alam dan Urusan Kemanusiaan Provinsi Bamyan

 

STORYLINE:

STANDUP (Bahasa Inggris): ZOU XUEMIAN, Koresponden Xinhua

"Saat ini saya berada di Provinsi Bamyan, Afghanistan tengah. Suhu di sini sekarang mencapai minus 25 derajat Celsius. Menurut Kementerian Penanggulangan Bencana dan Urusan Kemanusiaan Afghanistan, cuaca dingin telah merenggut ratusan nyawa di negara yang dikoyak perang ini. Sejak pekan pertama Januari lalu, suhu turun hingga minus 30 derajat Celsius di beberapa daerah pegunungan di negara ini. Melonjaknya harga kayu bakar dan batu bara akibat sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) membuat musim dingin ini menjadi semakin menyengsarakan bagi warga setempat."

Setelah menarik pasukannya dari negara Asia itu, AS membekukan aset Afghanistan senilai lebih dari 9 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.187) sebagai bagian dari sanksinya terhadap penguasa baru di negara yang dikoyak perang tersebut.

Zarif, seorang warga yang tinggal di dalam gua tak jauh dari situs Patung Buddha Bamyan, menyebut sanksi AS bertanggung jawab atas kondisi musim dingin yang keras ini.

SOUNDBITE 1 (Bahasa Dari): ZARIF, Warga setempat

"AS membekukan uang Afghanistan. Ya, sanksi seperti itulah yang menyebabkan kenaikan harga dan kemiskinan. Harga 7 kg kayu bakar dulu berkisar 40 sampai 50 afghani (1 afghani = Rp171), sekarang harganya sudah di luar jangkauan rakyat biasa."

Di Afganistan, 7 kg batu bara saat ini dijual seharga 100 afghani, sedangkan 7 kg kayu bakar seharga 90 afghani.

SOUNDBITE 2 (Bahasa Dari): ZARIF, Warga setempat

"Penyebab dari hampir 90 persen masalah kami adalah sanksi."

Salah seorang penghuni gua lainnya, Nadir Hussain, juga menyalahkan AS atas penderitaan yang harus dialaminya.

SOUNDBITE 3 (Bahasa Dari): NADIR HUSSAIN, Warga setempat

"Sanksi AS sangat memengaruhi kondisi kehidupan kami. Tingkat pengangguran meningkat, dan harga semua barang-barang naik."

Selain melonjaknya harga, sanksi juga membuat bantuan kemanusiaan sulit mencapai negara yang porak-poranda itu, mengingat sanksi memperburuk kondisi perekonomian Afghanistan yang mengalami kelangkaan uang tunai.

SOUNDBITE 4 (Pashto): MAWLAWI SHAKIR TAHIR, Direktur Penanggulangan Bencana Alam dan Urusan Kemanusiaan Provinsi Bamyan

"Di saat masyarakat di Bamyan sangat membutuhkan bantuan, sanksi menambah penderitaan warga, dan mengganggu penyaluran bantuan kemanusiaan."

 

Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kabul.

(XHTV)

【记者:Zou Xuemian,Fan Haoyu,Aria 】
原文链接:http://home.xinhua-news.com/rss/newsdetaillink/ab93d916701b9103f17a541bb5900b47/1677231009622

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD