JUDUL: Jumlah korban tewas akibat gempa bumi di Turkiye tembus 20.000
DATELINE: 11 Februari 2023
DURASI: 00:03:02
LOKASI: HATAY, Turkiye
KATEGORI: MASYARAKAT
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan bangunan yang hancur akibat gempa bumi dan upaya penyelamatan
2. Berbagai cuplikan anak laki-laki berusia 8 tahun berhasil diselamatkan dari reruntuhan setelah terjebak selama 108 jam di Hatay
3. Berbagai cuplikan keluarga beranggotakan enam orang berhasil diselamatkan dari reruntuhan (Kantor Berita Ihlas)
STORYLINE:
Jumlah korban tewas akibat gempa bumi dahsyat pada Senin (6/2) bertambah menjadi 20.213 di Turkiye, sementara ada 80.052 orang lainnya yang dilaporkan terluka di negara tersebut, demikian diumumkan Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca pada Jumat (10/2) malam waktu setempat.
Provinsi Hatay di Turkiye selatan melaporkan jumlah korban terbanyak, dengan 6.205 orang tewas dan 17.823 lainnya terluka, ujar Koca.
Menurut Otoritas Manajemen Bencana dan Kedaruratan Turkiye, lebih dari 81.000 korban bencana telah dievakuasi dari provinsi-provinsi yang terdampak gempa.
Tim penyelamat, kerabat, dan warga setempat menangis gembira setelah seorang anak laki-laki berusia delapan tahun berhasil diselamatkan dari reruntuhan sebuah bangunan di Antakya, sebuah distrik di Provinsi Hatay, 108 jam pascagempa.
Di Kota Iskenderun, satu keluarga yang beranggotakan enam orang berhasil dikeluarkan dari reruntuhan setelah terjebak selama 102 jam.
Selain itu, dua tetangga keluarga tersebut berhasil diselamatkan setelah terjebak selama 107 jam.
Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan pada Jumat mengakui bahwa respons pemerintahnya terhadap gempa dahsyat di Turkiye selatan tidak secepat yang diinginkan.
Gempa dahsyat bermagnitudo 7,7 mengguncang Provinsi Kahramanmaras di Turkiye selatan pada Senin pukul 04.17 waktu setempat (08.17 WIB), yang kemudian disusul oleh gempa bermagnitudo 6,4 beberapa menit setelahnya di Provinsi Gaziantep, Turkiye selatan, dan gempa bermagnitudo 7,6 pada pukul 13.24 waktu setempat (17.24 WIB) di Provinsi Kahramanmaras.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Hatay, Turkiye.
(XHTV)
