Sejumlah wisatawan mengunjungi Angkor Wat di Taman Arkeologi Angkor yang berlokasi di Provinsi Siem Reap, Kamboja, pada 17 Desember 2022. (Xinhua/Van Pov)
Sebuah penerbangan yang membawa sekitar 140 wisatawan China dalam sebuah kelompok tur mendarat di Bandar Udara Internasional Phnom Penh pada Senin (6/2) sore waktu setempat dari Kota Shenzhen di China selatan, menerima sambutan hangat dari para pejabat pariwisata dan operator tur Kamboja.
PHNOM PENH, 7 Februari (Xinhua) -- Kamboja pada Senin (6/2) menyambut tur kelompok wisatawan China pertama setelah penangguhan selama tiga tahun akibat pandemi COVID-19, kata seorang perwakilan dari operator tur dan perjalanan di negara kerajaan tersebut.
Sebuah penerbangan yang membawa sekitar 140 wisatawan China dalam kelompok tur itu mendarat di Bandar Udara Internasional Phnom Penh pada Senin sore waktu setempat dari Kota Shenzhen di China selatan, menerima sambutan hangat dari para pejabat pariwisata dan operator tur Kamboja, kata Chhay Sivlin, presiden Asosiasi Agen Perjalanan Kamboja.
"Sekretaris Negara di Kementerian Pariwisata Kamboja Hor Sarun dan saya menyambut mereka di bandara saat mereka tiba dan memberi mereka bunga mawar, gelang karangan bunga, dan syal tradisional," katanya kepada Xinhua melalui telepon.
Sivlin mengatakan para wisatawan dalam program tur selama lima hari itu akan mengunjungi ibu kota Phnom Penh, provinsi budaya Siem Reap, dan provinsi pesisir Preah Sihanouk.
"Kami sangat senang menerima kelompok pertama wisatawan China dalam tur kelompok hari ini," katanya. "Kembalinya mereka sangat penting untuk membantu mendorong pemulihan industri pariwisata kami."
Sejumlah wisatawan mengunjungi Angkor Wat di Taman Arkeologi Angkor yang berlokasi di Provinsi Siem Reap, Kamboja, pada 17 Desember 2022. (Xinhua/Van Pov)
Para wisatawan China berdatangan seiring China, yang merupakan salah satu pasar wisata outbound terbesar dunia di era prapandemi, melanjutkan tur kelompok outbound.
Mulai Senin, China melanjutkan tur kelompok outbound ke 20 negara, termasuk Kamboja, Thailand, Maladewa, Uni Emirat Arab, Rusia, dan Selandia Baru.
China merupakan sumber wisatawan asing terbesar bagi Kamboja di era prapandemi, menurut laporan Kementerian Pariwisata Kamboja. Laporan itu juga menyebutkan bahwa negara kerajaan tersebut menerima 2,36 juta wisatawan China pada 2019, meraup pendapatan sebesar sekitar 1,8 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.055).
Menteri Pariwisata Kamboja Thong Khon mengatakan negara Asia Tenggara itu diproyeksikan akan menarik sedikitnya 1 juta wisatawan China pada 2023, menandai peningkatan dari hanya 110.000 wisatawan pada 2022.
"China merupakan pasar pariwisata outbound paling penting bagi dunia, sehingga dimulainya kembali pariwisata outbound China sangat menguntungkan tidak hanya bagi Kamboja, tetapi juga bagi seluruh dunia," katanya kepada Xinhua. Selesai