JUDUL: Menhub sebut Indonesia harapkan lebih banyak kerja sama dengan China
DATELINE: 2 Oktober 2023
DURASI: 00:02:18
LOKASI: Jakarta
KATEGORI: POLITIK
SHOTLIST:
1. SOUNDBITE (Bahasa Indonesia): BUDI KARYA SUMADI, Menteri Perhubungan Republik Indonesia
2. Berbagai cuplikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
STORYLINE:
Menteri Perhubungan Republik Indonesia (RI) Budi Karya Sumadi dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Xinhua mengatakan bahwa pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) merupakan kesempatan pembelajaran yang baik bagi Indonesia, dan mengharapkan lebih banyak kerja sama dengan China dalam sektor transportasi di masa depan.
Sebagai sebuah proyek penting di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative) yang diusulkan oleh China, KCJB merupakan proyek kereta cepat pertama di luar negeri China yang sepenuhnya menggunakan sistem kereta, teknologi, dan komponen industri dari China.
SOUNDBITE (Bahasa Indonesia): BUDI KARYA SUMADI, Menteri Perhubungan Republik Indonesia
"Jika kita bicara 'kenapa kereta cepat itu menjadi satu tujuan atau perencanaan pengembangan?'
Saya pikir ini adalah satu teknologi yang satu sisi dapat membangun konektivitas, tetapi di sisi lain juga memberikan kesempatan kita untuk belajar.
Ada lompatan teknologi yang kita lakukan.
Jika berkaitan dengan 'mengapa China?' Tentu kita melihat bahwa dalam hal kuantitas dan kualitas di China, keduanya berkembang sangat pesat.
Proses alih teknologi yang dilakukan oleh China, pada akhirnya, dapat diselesaikan dengan spesifikasi yang tinggi.
Ini menjadi satu sandaran bagi kita untuk memilih China.
Di semua sektor transportasi, ada contoh-contoh yang diberikan oleh China kepada kita.
Kami harapkan kolaborasi ini akan intensif, sehingga kita bisa take and give dalam melakukannya."
KCJB menghubungkan ibu kota Jakarta dan Bandung, ibu kota Provinsi Jawa Barat.
Dengan kecepatan yang dirancang mencapai 350 km per jam, jalur kereta sepanjang 142,3 km ini akan memangkas waktu perjalanan antara kedua kota tersebut dari tiga jam lebih menjadi sekitar 40 menit.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Jakarta.
(XHTV)
