Foto yang diabadikan pada 16 Juli 2019 ini memperlihatkan kontainer berisi sampah plastik di Pelabuhan Otonom Sihanoukville di Provinsi Preah Sihanouk, Kamboja. (Xinhua/Kementerian Lingkungan Hidup Kamboja)
"Pengelolaan limbah padat dan plastik yang lebih baik sangat penting bagi pembangunan ekonomi dan sosial Kamboja, termasuk sektor pariwisatanya," kata Maryam Salim, country manager Bank Dunia untuk Kamboja.
PHNOM PENH, 12 Mei (Xinhua) -- Bank Dunia menyetujui pinjaman senilai 60 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.722) untuk mendukung upaya Kamboja dalam menyempurnakan sistem pengelolaan limbah padat dan plastik di negara kerajaan itu, menurut pernyataan pers Bank Dunia yang dirilis pada Kamis (11/5).
Proyek ini akan turut didanai oleh hibah dari dana perwalian PROBLUE dengan jumlah 3 juta dolar AS, sebut pernyataan itu.
Pertumbuhan ekonomi, urbanisasi, dan pariwisata telah memicu peningkatan substansial dalam hal limbah padat dan penggunaan plastik di Kamboja selama bertahun-tahun, menurut pernyataan itu.
"Pemerintah menjadikan penyempurnaan sistem pengelolaan limbah padat dan plastik sebagai prioritas dalam agenda nasional sebagaimana tercantum dalam Kebijakan Pengelolaan Limbah Padat Kota 2020-2030," kata Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Dalam Negeri Kamboja Sar Kheng dalam pernyataannya.
Dia menambahkan bahwa menjaga kesehatan masyarakat, lingkungan, serta estetika lanskap di negara Asia Tenggara itu merupakan prioritas penting.
Proyek ini akan mendukung upaya pemerintah untuk memperkuat kapasitas kelembagaan dalam mengelola limbah padat dan plastik, meningkatkan kinerja sektor swasta yang bergerak di bidang layanan limbah, dan menyempurnakan sistem pembayaran untuk pengelolaan limbah guna mendukung peningkatan operasi limbah padat yang berkelanjutan dari segi lingkungan, finansial, maupun sosial.
"Penyempurnaan sistem pengelolaan limbah padat dan plastik sangat penting bagi pembangunan ekonomi dan sosial Kamboja, termasuk sektor pariwisatanya," kata Maryam Salim, country manager Bank Dunia untuk Kamboja.
Salim mengatakan bahwa proyek tersebut juga akan mendukung peningkatan akses bagi rumah tangga untuk pengambilan sampah rutin, dan dengan adanya peningkatan pada kapasitas tempat pembuangan akhir, daur ulang, dan pengomposan, akan ada dampak positif bagi kesehatan masyarakat, lingkungan, dan pariwisata. Selesai